TERORISME di INDONESIA
Hari itu tanggal 17 Juli 2009. Seharusnya ini adalah hari terakhir persiapan Jakarta untuk menyambut tamu istimewa yang di jadwalkan akan datang keesokkan harinya. Tamu itu adalah salah satu klub sepak bola terbesar dunia asal negeri Britania, Manchester United (MU). Namun, sekitar pukul 07.50 WIB kawasan Kuningan, Jakarta Selatan digoncang ledakkan dengan skala cukup tinggi. Goncangan pagi itu berasal dari dua hotel termewah di Jakarta; J.W Marriot dan The Ritz Charlton.
Peristiwa itu terulang kembali. Peristiwa seperti enam tahun lalu. Yang mana bom mobil saat itu menewaskan puluhan orang di hotel J.W Marriotdan membuat ratusan lainnya terluka.
Bom hari itu menewaskan sembilan orang dari keseluruhan korban di dua hotel megah itu. Banyak protes berdatangan, terutama bagi pecinta sepak bola di negeri ini yang harus kecewa karena setelah bom itu, MU dipastikan batal mengunjungi Jakarta untuk melengkapi tur asia mereka di tahun ini. Tapi kekecewaan jangka panjang adalah para pemilik bisnis di kawasan Kuningan, siap-siap saja, setelah ini bisnis mereka akan ditinggal banyak pelanggan yang merasa bisnis mereka tidak menjamin keamanan. Mereka harus rela rugi karena ulah penjahat yang menyebut dirinya berjihad ini. Namun tentulah kesakitan saat ini hanya milik korban beserta keluarga mereka. Ya, beberapa dari korban adalah tulang punggung keluarga, namun kejadian hari itu memaksa para bread winner ini untuk tidak bisa bekerja untuk waktu yang lama, atau bahkan untuk sekamanya.
SEJARAH TERORISME DI INDONESIASejauh yang saya tahu, terorisme di Indonesia pertama kali terjadi di Bali sekitar akhir tahun 2002. Sampai saat ini itulah terorisme dengan jumlah korban terbanyak yang kala itu mencapai...orang. Peristiwa ini mencuatkan tiga nama terpidana mati yang mengaku bertanggung jawab atas peristiwa ini; Ali Gufhran, Amrozi, dan Muklas. ketiganya telah dieksekusi mati pada september 2008.
Peristiwa kedua adalah pada 5 agustus 2003, itu adalah kejadian di hotel J.W Marriot seperti yang telah saya jelaskan di atas. Lalu terjadi lagi pada Agustus 2004 di kedutaan besar Australia. Tidak ada korban jiwa pada kejadian ini, namun daya ledak dari bom mobil yang dihasilkan cukup besar sehingga cukup untuk merusak pagar utama kedubes negeri kangguru ini. Lalu terjadi lagi di tahun 2005 dan kejadiannya lagi-lagi di Bali, peristiwa ini lebih dikenal dengan sebutan bom Bali dua. Dan setelah sekian lama tidak terdengar, terorisme mennghantui negeri ini di bulan Juli ketika Indonesia baru saja mendapat pemimpin negara yang lama kembali terpilih.
JARINGAN TERORISME Terorisme mempunyai jaringan yang sangat rapih dan terorganisir. Untuk skala dunia, mereka mempunyai organisasi yang bernama Al - Qaeda yang dipimpin oleh Ossama Bin Laden. Namun untuk Asia, khususnya Asia Tenggara, bolehlah menyebut Noordin M. Top sebagai pimpinan tertinggi mereka. Lalu, beberapa panglima besar juga terlibat, bahkan turun langsung dalam operasi di Kuningan tiga bulan lalu. Diantaranya adalah Ibrohim, Saeffudin Djaelani, dll. Lalu terlibat pula anggota biasa. Tugasnya pun bermacam-macam, ada yang bertindak sebagai pencari dana, pemantau target, bendahara, eksekutor, dan masih banyak lainnya.
Dalam aksi terbarunya, jaringan ini sangat pintar dalam mengaaet anggota baru, yaitu dari kalangan intelektual khususnya pelajar dan mahasiswa. Dengan cerdasnya mereka mencuci otak anggota baru untuk jabatan yang mereka sebut calon pengantin, yang mana tugasnya adalah sebagai eksekutor akhir dari operasi.
TERORISME SAAT INI
Sekitar satu bulan setelah tragedi Kuningan, polisi berhasil menemukan satu orang target operasi di daerah Temanggung Jawa Tengah.Polisai berhasil meringkus target yang diketahui bernama Ibrohim itu, seorang penata bunga yang bekerja di perusahaan yang bekerja sama dengan Ritz Charlton. Ibrohim mati tertembak dalam penyergapan yang berlangsung selama 18 jam pada medio Agustus. Hari sebelumnya pun polisi berhasil menangkap sindikat teroris di Bekasi, Jawa Barat, yaitu daerah Jati Asih. Dan penangkapan terbesar adalah ketika polisi berhasil menembak mati gembong terors yang paling dicari, Noordin M. Top baru - baru ini, karena dari situlah polisi berhasil membongkar organisasi yang beraksi sebagai muslim ini. Dari situ, dengan mudah polisi meringkus panglima lain, Saefudin Djaelani diikuti dengan tebongkarnya jaringan teroris di sebuah universitas islam di Jakarta.
DID YOU KNOW?
- Ibrohim, yang bertugas semacam pemantau target operasi, bukanlah karyawan di hotel Ritz Charlton sebagaimana yang banyak diberitakan media. Dia bekerja di sebuah perusahaan bunga yang bernama Chintya Florist yang mana bekerja sama dengan Ritz Charlton sebagai pemasok bunga harian.
- Ayah saya adalah adalah seorang chief di Ritz Charlton, dan 17 Juli kemarin adalah kedua kalinya ia selamat dari tragedi bom karena sedang tidak bekerja(libur), yang mana pada tanggal lima Agustus 2003, ketka masih bekerja di J.W Marriot beliau juga selamat karena sedang dapat shift malam.
- Ibrohim sempat memberi ayah saya dua tangkai anggrek tidak lama sebelum ia tiba - tiba menghilang, yang mana saat ini kedua tangkai itu masih terdapat di rumah saya meskipun tidak terurus dengan baik.