Kamis, 29 Oktober 2009

My opinion about grammar


WHAT I THINK ABOUT GRAMMAR

G

rammar like a mathematics in literature world, subject which need special pattern to achieve a good phrase or sentence. In the same way with math in science, grammar also has a complicated method to be an expert. So many materials in grammar which we must not except the pattern, because the main art of grammar is how to get a perfect sentence with all of kind material in grammar.

Student, or even college student often fell hard to study grammar, because in their opinion grammar is too hard to learn. For beginner, so many times they face with tense (the main part of grammar which learnt how to make a perfect sentence with adverbial time). Meanwhile in grammar so many tense which have to known and with thousand of special rule and pattern. So, in many case beginner student not interest again to studying grammar because all of that. But you must know, if we can to take full one kind of tense, we can fell a special sensation in studying grammar and we’ll interest to take full fifteen other kind of tense.

In my opinion, there are few ways to clear problem in studying grammar. The first one is try to remember the function of time in tense, trust me you’ll feel hard if you try to get a pattern of each tense, but you didn’t know the function of the tense. And second, you can remember the pattern in grammar with your own language. It can make you easier to remember again the lesson in later. And many other ways which can you do to make grammar easier to learn.

So, from all of my explanation I think grammar is not hard to learn. The most important we must have some love and feel interest to learn grammar. And one more is important part of studying grammar, we have to love our teacher, lecture, or instructor to make the process of study to be fun and easy. No one can fell hard if we take with full of love. One thing to remember, no pain no gain.

Sabtu, 24 Oktober 2009

Indonesia bersatu jilid II.


Kabinet baru, kabinet ragu?

Kamis, 22 Oktober 2009, hari itu presiden terpilih Susilo Bambang Yudhoyono baru saja melantik secara resmi ke-34 pembantu barunya, para pembantu yang akan bersama - sama menentukan maju - mundurnya republik ini selama lima tahun ke depan, pembantu itu adalah para menteri.

Meskipun tidak banyak yang meeset dari dugaan awal, namun pelantikkan yang hanya berselang dua hari setelah pengukuhan kembali SBY sebagai presiden itu diiringi sejumlah kontroversi, banyak kalangan yang meragukan kemampuan para tangan kanan presiden ini dengan berbagai alasan, ditambah lagi beberapa kejutan yang menyertai kabinet yang dinamakan sejumlah media sebagai 'Kabinet Indonesia bersatu jilid II' ini hanya menyertakan beberapa nama lama dengan posisi tetap dan posisi yang berbeda, sementara kebanyakan sisianya adalah nama baru yang belum banyak pengalaman di bidang politik.
Sri Mulyani misalnya. Bapak presiden tetap mempercayai posisi menteri keuangan di bawah pimpinanya, sementara Hatta Radjasa yang sebelumnya menjabat menteri perhubungan, kali ini dipercaya bapak presiden untuk menempati Menteri Sekretaris Negara menggantikan Yusril Ihza Mahendra. Sedangkan Menteri Pemuda dan Olahraga kesayangan rakyat, Adhyaksa Dault harus rela didepak SBY dari jabatannya untuk kemudian digantikan oleh orang yang sebelumnya menjabat juru bicara presiden, Andi Malaranggeng. Namun kontroversi terbesar adalah pada posisi Menteri Kesehatan. Nila Moeloek yang sebelumnya di gadang akan menempati posisi ini, harus rela menerima kenyataan pahit sesaat sebelum pemilihan diumumkan, banyak pihak yang tidak terima atas penunjukkan menteri kesehatan terpilih saat ini, Endang Rahayu karena dianggap penunjukkan yang kontroversial.

Kekhawatiran bertambah mana kala pemabntu - pemabantu baru ini menjalani hari kerja pertamanya sebagai pemegang amanat negara. Banyak keraguan muncul, bahkan dari mulut mereka sendiri. Menteri komunikasi dan informasi, Tifatul . S misalnya, ia dengan berani mengatakan di depan kamera bahwa ia masih canggung menerima jabatan menteri. Kecanggungan ini juga terlihat ketika mereka dikumpulkan bapak presiden untuk menghadiri rapat kabinet pertama, banyak dari mereka yang 'salah kostum' dalam event itu. Namun demikian, presiden tidak menegur mereka dengan alasan masih memaklumi.

Salah satu yang dapat menepis kekhawatiran rakyat, mungkin adalah program - program yang mereka tetapkan di hari pertama bertugas. Menteri Sosial, Salim Segaf misalnya, ia meninjau korban gempa di Sumatera Barat sebagai program jangka pendek. Lain halnya dengan Menkom Info yang menargetkan telepon masuk ke dua puluh lima ribu desa sebagai program jangka panjangnya. Dan ibu Menkes, Endang Rahayu yang mempunyai prigram memperbaiki sarana dan pra sarana puskesmas. Dan masih banyak program - program Menteri lainnya yang sangat dinantikan rakyat.

Apakah mereka mampu memikul beban yang mereka tanggung? kita yang akan merasakan perubahan itu, lima tahun dari sekarang.

Sabtu, 17 Oktober 2009

Terorisme di Indonesia


TERORISME di INDONESIA

Hari itu tanggal 17 Juli 2009. Seharusnya ini adalah hari terakhir persiapan Jakarta untuk menyambut tamu istimewa yang di jadwalkan akan datang keesokkan harinya. Tamu itu adalah salah satu klub sepak bola terbesar dunia asal negeri Britania, Manchester United (MU). Namun, sekitar pukul 07.50 WIB kawasan Kuningan, Jakarta Selatan digoncang ledakkan dengan skala cukup tinggi. Goncangan pagi itu berasal dari dua hotel termewah di Jakarta; J.W Marriot dan The Ritz Charlton.
Peristiwa itu terulang kembali. Peristiwa seperti enam tahun lalu. Yang mana bom mobil saat itu menewaskan puluhan orang di hotel J.W Marriotdan membuat ratusan lainnya terluka.
Bom hari itu menewaskan sembilan orang dari keseluruhan korban di dua hotel megah itu. Banyak protes berdatangan, terutama bagi pecinta sepak bola di negeri ini yang harus kecewa karena setelah bom itu, MU dipastikan batal mengunjungi Jakarta untuk melengkapi tur asia mereka di tahun ini. Tapi kekecewaan jangka panjang adalah para pemilik bisnis di kawasan Kuningan, siap-siap saja, setelah ini bisnis mereka akan ditinggal banyak pelanggan yang merasa bisnis mereka tidak menjamin keamanan. Mereka harus rela rugi karena ulah penjahat yang menyebut dirinya berjihad ini. Namun tentulah kesakitan saat ini hanya milik korban beserta keluarga mereka. Ya, beberapa dari korban adalah tulang punggung keluarga, namun kejadian hari itu memaksa para bread winner ini untuk tidak bisa bekerja untuk waktu yang lama, atau bahkan untuk sekamanya.



SEJARAH TERORISME DI INDONESIA

Sejauh yang saya tahu, terorisme di Indonesia pertama kali terjadi di Bali sekitar akhir tahun 2002. Sampai saat ini itulah terorisme dengan jumlah korban terbanyak yang kala itu mencapai...orang. Peristiwa ini mencuatkan tiga nama terpidana mati yang mengaku bertanggung jawab atas peristiwa ini; Ali Gufhran, Amrozi, dan Muklas. ketiganya telah dieksekusi mati pada september 2008.
Peristiwa kedua adalah pada 5 agustus 2003, itu adalah kejadian di hotel J.W Marriot seperti yang telah saya jelaskan di atas. Lalu terjadi lagi pada Agustus 2004 di kedutaan besar Australia. Tidak ada korban jiwa pada kejadian ini, namun daya ledak dari bom mobil yang dihasilkan cukup besar sehingga cukup untuk merusak pagar utama kedubes negeri kangguru ini. Lalu terjadi lagi di tahun 2005 dan kejadiannya lagi-lagi di Bali, peristiwa ini lebih dikenal dengan sebutan bom Bali dua. Dan setelah sekian lama tidak terdengar, terorisme mennghantui negeri ini di bulan Juli ketika Indonesia baru saja mendapat pemimpin negara yang lama kembali terpilih.



JARINGAN TERORISME

Terorisme mempunyai jaringan yang sangat rapih dan terorganisir. Untuk skala dunia, mereka mempunyai organisasi yang bernama Al - Qaeda yang dipimpin oleh Ossama Bin Laden. Namun untuk Asia, khususnya Asia Tenggara, bolehlah menyebut Noordin M. Top sebagai pimpinan tertinggi mereka. Lalu, beberapa panglima besar juga terlibat, bahkan turun langsung dalam operasi di Kuningan tiga bulan lalu. Diantaranya adalah Ibrohim, Saeffudin Djaelani, dll. Lalu terlibat pula anggota biasa. Tugasnya pun bermacam-macam, ada yang bertindak sebagai pencari dana, pemantau target, bendahara, eksekutor, dan masih banyak lainnya.
Dalam aksi terbarunya, jaringan ini sangat pintar dalam mengaaet anggota baru, yaitu dari kalangan intelektual khususnya pelajar dan mahasiswa. Dengan cerdasnya mereka mencuci otak anggota baru untuk jabatan yang mereka sebut calon pengantin, yang mana tugasnya adalah sebagai eksekutor akhir dari operasi.



TERORISME SAAT INI

Sekitar satu bulan setelah tragedi Kuningan, polisi berhasil menemukan satu orang target operasi di daerah Temanggung Jawa Tengah.Polisai berhasil meringkus target yang diketahui bernama Ibrohim itu, seorang penata bunga yang bekerja di perusahaan yang bekerja sama dengan Ritz Charlton. Ibrohim mati tertembak dalam penyergapan yang berlangsung selama 18 jam pada medio Agustus. Hari sebelumnya pun polisi berhasil menangkap sindikat teroris di Bekasi, Jawa Barat, yaitu daerah Jati Asih. Dan penangkapan terbesar adalah ketika polisi berhasil menembak mati gembong terors yang paling dicari, Noordin M. Top baru - baru ini, karena dari situlah polisi berhasil membongkar organisasi yang beraksi sebagai muslim ini. Dari situ, dengan mudah polisi meringkus panglima lain, Saefudin Djaelani diikuti dengan tebongkarnya jaringan teroris di sebuah universitas islam di Jakarta.


DID YOU KNOW?

  • Ibrohim, yang bertugas semacam pemantau target operasi, bukanlah karyawan di hotel Ritz Charlton sebagaimana yang banyak diberitakan media. Dia bekerja di sebuah perusahaan bunga yang bernama Chintya Florist yang mana bekerja sama dengan Ritz Charlton sebagai pemasok bunga harian.
  • Ayah saya adalah adalah seorang chief di Ritz Charlton, dan 17 Juli kemarin adalah kedua kalinya ia selamat dari tragedi bom karena sedang tidak bekerja(libur), yang mana pada tanggal lima Agustus 2003, ketka masih bekerja di J.W Marriot beliau juga selamat karena sedang dapat shift malam.
  • Ibrohim sempat memberi ayah saya dua tangkai anggrek tidak lama sebelum ia tiba - tiba menghilang, yang mana saat ini kedua tangkai itu masih terdapat di rumah saya meskipun tidak terurus dengan baik.