A. Abad Renaisans
Renaisans adalah suatu periode sejarah yang mencapai titik puncaknya kurang lebih pada tahun 1500. Perkataan "renaisans" berasal dari bahasa Perancis renaissance yang artinya adalah "Lahir Kembali" atau "Kelahiran Kembali". Yang dimaksudkan biasanya adalah kelahiran kembali budaya klasik terutama budaya Yunani kuno dan budaya Romawi kuno. Namun zaman sekarang hal ini bisa menyangkut segala hal.
Masa ini ditandai oleh kehidupan yang cemerlang di bidang seni, pemikiran maupun kesusastraan yang mengeluarkan Eropa dari kegelapan intelektual abad pertengahan. Masa Renaissance bukan suatu perpanjangan yang berkembang secara alami dari abad pertengahan, melainkan sebuah revolusi budaya, suatu reaksi terhadap kakunya pemikiran serta tradisi Abad pertengahan.
B. Sejarah Renaisans
Abad Renaisans (Bahasa Perancis/Bahasa Inggris: Renaissance; Bahasa Italia: Rinascimento; arti harafiah: kelahiran kembali) adalah sebuah gerakan kebudayaan antara abad ke-14 hingga abad ke-17, bermula di Italia pada akhir Abad Pertengahan dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa. Gerakan ini mencakup kebangkitan pengetahuan berdasarkan sumber-sumber klasik, tumbuhnya panutan pada Sri Paus dan segala sesuatu yang anggun, perkembangan gaya perspektif dalam seni lukis, dan kemajuan ilmu pengetahuan.
Perkembangan pertama renaisans terjadi di kota Firenze. Keluarga Medici yang memiliki masalah dengan sistem pemerintahan kepausan menjadi penyokong keuangan dengan usaha perdagangan di wilayah Mediterania. Hal ini membuat para intelektual dan seniman memiliki kebebasan besar karena tidak lagi perlu memikirkan masalah keuangan dan mendapatkan perlindungan dari kutukan pihak gereja. Dengan kebebasan besar itu, seniman bisa berkumpul dan mendirikan gilda-gilda seni yang mengangkat nama banyak seniman terkenal. Melalui gilda ini seniman mendelegasikan pekerjaan, bekerja sama, hingga mendidik bakat-bakat baru.
II. Pemikiran Abad Pertengahan
Filsafat abad pertengahan disebut juga masa kegelapan karena pemikiran para filsuf dibatasi oleh gereja – gereja yang menentang pemikiran yang tidak sesuai dengan pemikiran para bapak – bapak Gereja. Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya, pada masa ini juga terbagi menjadi dua jaman yaitu skolastik dan patristik. Namun meskipun dibatasi oleh berbagai macam aturan, pemikiran filsuf tetap mampu berkembang bahkan mempengaruhi banyak hal termasuk dalam hal Agama yang akan sedikit dijelaskan seperti dibawah ini:
2.1 Mempenaruhi Pemikiran Kristen
Masa Patristik
Istilah Patristik berasal dari kata latin pater atau bapak, yang artinya para pemimpin geraja. Pada masa ini muncul upaya untuk membela agama kristen, yaitu para apologis (pembela iman kristen) dengan kesadarannya membela iman kristen dari serangan filsafat Yunani. Para pembela Iman kristen tersebut adalah Justinus Martir, Irenaeus, Klemens, Origenes, Gregorius, Nissa, Tertullianus, Diosios Arepagos, Au-relius Augustinus. Berikut akan dijelaskan sedikit dari tokoh – tokoh tersebut ;
Istilah Patristik berasal dari kata latin pater atau bapak, yang artinya para pemimpin geraja. Pada masa ini muncul upaya untuk membela agama kristen, yaitu para apologis (pembela iman kristen) dengan kesadarannya membela iman kristen dari serangan filsafat Yunani. Para pembela Iman kristen tersebut adalah Justinus Martir, Irenaeus, Klemens, Origenes, Gregorius, Nissa, Tertullianus, Diosios Arepagos, Au-relius Augustinus. Berikut akan dijelaskan sedikit dari tokoh – tokoh tersebut ;
2.2 Mempengaruhi Pemikiran Islam
Diawali oleh skolastik Arab yang dipelopori oleh bebrapa tokoh Islam yang kemudian menjadi dasar pemikiran Agama Islam.
1. Ibnu Sina
Dalam sejarah pemikiran filsafat abad pertengahan, sosok Ibnu Sina (370/980 – 428/1037), dalam banyak hal unik sedang diantara para filosof muslim ia tidak hanya unik tapi juga memperoleh penghargaan yang semakin tinggi hingga masa modern. Ia adalah satu-satunya filosof besar Islam yang telah berhasil membangun sistem filsafat yang lengkap dan terperinci – suatu sistem yang telah mendominasi tradisi filsafat muslim selama beberapa abad.
Nama lengkapnya adalah Abu ‘Ali Huseyn bin Abdullah bin Hasan bin Ali bin Siena. Ia lahir didalam masa kekacauan pada bulan Safar 370 H / Agustus 910 M didesa Afshanah dekat kota Kharmaitan, kabupaten baikh, wilayah Afghanistan Propinsi Bukhara (Rusia) ibunya bernama Asfarah, ayahnya Abdullah seorang gubernur dari suatu distrik di Bukhara pada masa Samaniyyah – Nuh II bin Mansur.
2. Al-Ghazali
Nama aslinya Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad al-Ghazali. Ia lahir di Thus tahun 450 H / 1058 M.[2]
Pemikiran al-Ghazali mengenai pendidikan adalah proses memanusiakan manusia sejak kejadiannya sampai akhir hayatnya melalui berbagai ilmu pengetahuan yang disampaikan dalam bentuk pengajaran secara bertahap, dimana proses pengajaran tersebut menjadi tanggung jawab orang tua dan masyarakat menuju pendekatan diri kepada Allah, sehingga menjadi manusia yang sempurna.
Batas awal berlangsungnya pendidikan menurutnya sejak bersatunya sperma dan ovum sebagai awal kejadian manusia. Sedangkan batas akhir pendidikan itu orang yang berilmu dan orang yang menuntut ilmu berserikat pada kebajikan dan manusia lain adalah bodoh dan tak bermoral
3. Ibnu Khaldun
Nama lengkapnya Abdurrahman Abu Zain Waliuddin bin Muhammad bin Khaldun al-Maliki, dilahirkan di kota Tunnisia pada awal Ramadhan tahun 732 H / 27 Mei 1333 M.[4]
Dasar sejarah filsafatnya adalah :
1. Hukum sebab akibat yang menyatakan bawa semua peristiwa, termasuk peristiwa sejarah, berkaitan satu sama lain dalam suatu rangkaian hubungan sebab akibat.
2. Bahwa kebenaran bukti sejarah tidak hanya tergantung kepada kejujuran pembawa cerita saja akan tetapi juga kepada tabiat zaman.
Karena hal ini para cendekiawan memberinya gelar dan titel berdasarkan tugas dan karyanya serta keaktifannya di bidang ilmiah, yaitu : Sarjana dan filosof besar, ahli hukum, ulama Islam, sosiolog, politikus, sastrawan Arab, politikus, pedagang, ahli sejarah, administrator dan organisator.
III. Sejarah Politik di Indonesia Zaman Pemerintahan Soeharto.
3.1 Soeharto
Soeharto adalah presiden kedua Republik Indonesia yang berkuasa selama 31 tahun setelah menggantikan Soekarno pada tanggal 12 Maret 1967. Selama masa kekuasannya, Soeharto adalah pemimpin yang paling controversial sepanjang sejarah bangsa Indonesia, banyak yang membenci namun juga banyak yang mendukung atau bahkana mencintai. Karena pmerintahan kontroversialnya itulah Soeharto menjadi presiden yang paling dikenang hingga saat ini, bahkan setelah beliau meninggal pun masih banyak yang memperdebatkannya.
3.2 Masa Kecil dan Pendidikan
Soeharto adalah anak ketiga Kertosudiro dengan Sukirah yang dinikahinya setelah lama menduda. Namun sayang, tak lama setelah kelahiran Soeharto orang tuanya bercerai. Sejak itu Soeharto kecil dididik oleh Mbah Kromo. Mbah Kromo kemudian mengajari Soeharto kecil untuk berdiri dan berjalan. Soeharto juga sering diajak ke sawah. Soeharto senang bermain di sawah, terlebih ketika kakeknya memberi komando pada kerbau saat membajak sawah. Karena dari situlah, Soeharto belajar menjadi pemimpin.
Ketika semakin besar, Soeharto tinggal bersama kakeknya, Mbah Atmosudiro, ayah dari ibunya. Soeharto sekolah ketika berusia delapan tahun, tetapi sering berpindah. Semula disekolahkan di Sekolah Dasar (SD) di Desa Puluhan, Godean. Lalu, pindah ke SD Pedes (Yogyakarta). Soehato juga sempat dititipkan kepada bibinya. Soeharto kemudian disekolahkan dan menekuni semua pelajaran, terutama berhitung. Dia juga mendapat pendidikan agama yang cukup kuat dari keluarga bibinya.
Kemudian Soeharto kembali ke kampung asalnya, Kemusuk untuk melanjutkan sekolah di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah di Yogyakarta. Setamat SMP sebenarnya Soeharo sangat ingin melanjutkan pendidikannya, namun kesulitan ekonomi membuat Soeharto berhenti sekolah dan memutuskan untuk mencari pekerjaan.
Suatu hari pada tahun 1942, Soeharto membaca pengumuman penerimaan anggota Koninklijk Nederlands Indisce Leger (KNIL). KNIL adalah tentara kerajaan Belanda. Ia mendaftarkan diri dan diterima menjadi tentara. Waktu itu, ia hanya sempat bertugas tujuh hari dengan pangkat sersan, karena Belanda menyerah kepada Jepang. Sersan Soeharto kemudian pulang ke Dusun Kemusuk. Justru di sinilah, karier militernya dimulai.
3.3 Naik ke Kekuasaan
Karier Soeharto di bidang kemiliteran sangat cepat melesat naik, hingga ia dipercaya memegang beberapa jabatan penting dalam bidang keiliteran, hingga suatu hari, presiden ketika itu, Soekarno membeRIKAN Surat perintah yang dikenal sebagai Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) dari Presiden Soekarno yang memberikan kewenangan dan mandat kepada Soeharto untuk mengambil segala tindakan untuk memulihkan keamanan dan ketertiban. Langkah yang diambil Soeharto adalah segera membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI) sekalipun sempat ditentang Presiden Soekarno, penangkapan sejumlah menteri yang diduga terlibat G-30-S (Gerakan 30 September). Tindakan ini menurut pengamat internasional dikatakan sebagai langkah menyingkirkan Angkatan Bersenjata Indonesia yang pro-Soekarno dan pro-Komunis.
Setelah dilantik sebagai Menteri Panglima Angkatan Darat pada 14 Oktober 1965, ia segera membubarkan PKI dan ormas-ormasnya. Tepat 11 Maret 1966, dia menerima Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) dari Presiden Soekarno melalui tiga jenderal, yaitu Basuki Rachmat, Amir Machmud, dan M Yusuf. Isi Supersemar adalah memberikan kekuasaan kepada Soeharto untuk dan atas nama Presiden/Panglima Tertinggi/Panglima Besar Revolusi agar mengambil tindakan yang dianggap perlu demi terjaminnya keamanan, ketenangan, serta kestabilan jalannya pemerintahan dan jalannya revolusi. Sehari kemudian, 12 Maret 1996, Menpangad Letjen Soeharto membubarkan PKI dan menyatakan sebagai partai terlarang di Indonesia.
Peristiwa – peristiwa Penting Lainnya:
1 Juli 1966: Karena situasi politik yang memburuk setelah meletusnya G-30-S/PKI, Sidang Istimewa MPRS pada Maret 1967, menetapkan Soeharto yang telah menerima kenaikan pangkat sebagai jenderal bintang empat.
7 Maret 1967: Melalui Sidang Istimewa MPRS Soeharto ditunjuk sebagai pejabat presiden sampai terpilihnya presiden oleh MPR hasil pemilihan umum.
12 Maret 1967: Jenderal Soeharto ditetapkan sebagai pejabat presiden setelah pertanggungjawaban Presiden Soekarno (NAWAKSARA) ditolak MPRS. Selain sebagai presiden, ia juga merangkap jabatan sebagai Menteri Pertahanan/Keamanan.
1 Juni 1968 : Mulai saat ini dikenal istilah Orde Baru. Susunan kabinet yang diumumkan pada 10 Juni 1968 diberi nama Kabinet Pembangunan.
22 Maret 1978 : Soeharto dilantik kembali presiden untuk periode ketiga kalinya dan Adam Malik sebagai wakil presiden.
1 Maret 1983 : Sidang Umum MPR memutuskan memilih kembali Soeharto sebagai presiden dan Umar Wirahadikusumah sebagai wakil presiden.
27 Maret 1968: Resmi diangkat sebagai Presiden untuk masa jabatan lima tahun yang pertama. Dia secara langsung menunjuk 20% anggota MPR. Partai Golkar menjadi partai favorit dan satu-satunya yang diterima oleh pejabat pemerintah. Indonesia juga menjadi salah satu pendiri ASEAN.
3.4 Peristiwa Penting Kepemimpinan Soeharto
3.4.1 Berakhirnya Kepemimpinan
Krisis moneter yang melanda Asia pada tahun 1997 menerpa juga ke Indonesia. Bahkan, krisis itu menerjang juga sektor krisis ekonomi. Pada 8 Oktober 1997, Presiden meminta bantuan IMF dan Bank Dunia untuk memperkuat sektor keuangan. Pada 17 Maret 1998, ia menyumbangkan seluruh gaji dan tunjangannya sebagai presiden dan meminta kerelaan para pejabat tinggi lainnya untuk menyerahkan gaji pokoknya selama satu tahun dalam rangka krisis moneter. Di tengah krisis ekonomi yang parah dan adanya penolakan yang cukup tajam, pada 10 Maret 1998, MPR mengesahkan Soeharto sebagai presiden untuk ketujuh kalinya.
Tanggal 12-20 Mei 1998 menjadi periode yang teramat panjang. Bagaimanapun, masa-masa itu kekuasaannya semakin tergerus oleh berbagai aksi dan peristiwa. Aksi mahasiswa menyebar ke seantero negeri. Ribuan mahasiswa menggelar aksi keprihatinan di berbagai tempat. Mahasiswa Trisaksi, Jakarta mengelar aksinya tidak jauh dari kampus mereka. anggal 12 Mei 1998 sore, terdengar siaran berita meninggalnya empat mahasiswa Trisakti. Mereka yang tewas adalah dua mahasiswa angkatan 1995 dan dua mahasiswa angkatan 1996. Angkatan 1995 terdiri dari Hery Hartanto (Fakultas Teknik Industri Jurusan Mesin) dan Hafidhin Alifidin Royan (Fakultas Teknik Industri Jurusan Mesin). Sedang, mahasiswa yang tewas angkatan 1996 adalah Elang Mulia Lesmana (Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Jurusan Arsitektur) dan Hendriawan Sie (Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen).
Tewasnya para mahasiswa disiarkan secara luas melalui pemberitaan radio, televise, dan surat kabar. Tewasnya keempat mahasiswa seakan sebagai ledakan suatu peristiwa yang lebih besar. Kamis, 14 Mei 1998, Jakarta dilanda kerusuhan hebat. Tanggal 18 Mei 1998, ribuan mahasiswa mendatangi Gedung MPR/DPR. Aksi tersebut berakhir seiring dengan mundurnya Presiden Soeharto pada 21 Mei 1998. Hanya berselang 70 hari setelah diangkat kembali menjadi presiden untuk periode yang ketujuh kalinya, Soeharto terpaksa mundur dari jabatannya sebagai presiden. Presiden Soeharto lengser tepat 21 Mei 1998. Tepat pukul 09.10 WIB (Waktu Indonesia Barat), Soeharto berhenti dari jabatannya sebagai presiden.
3.4.2 Kekejaman di Masa Orde Baru
Selama berkuasa dalam kurun waktu 31 tahun atau yang lebih dikenal dengan sebutan masa orde baru, Presiden Soeharto banyak memberlakukan larangan, tindakan – tindakan represif atau bahkan kekejaman. Berikut in adalah diantaranya:
· Presiden Soeharto dinilai memulai penekanan terhadap suku Tionghoa, melarang penggunaan tulisan Tionghoa tertulis di berbagai material tertulis, dan menutup organisasi Tionghoa karena tuduhan simpati mereka terhadap komunis.
· Melarang protes pelajar setelah demonstrasi yang meluas melawan korupsi. Sebuah komisi menemukan bahwa korupsi sangat umum. Soeharto menyetujui hanya dua kasus dan kemudian menutup komisi tersebut. Korupsi kemudian menjadi sebuah endemik.
· Catatan hak asasi manusia Soeharto juga semakin memburuk dari tahun ke tahun. Pada 1993 Komisi HAM PBB membuat resolusi yang mengungkapkan keprihatinan yang mendalam terhadap pelanggaran hak-hak asasi manusia di Indonesia dan di Timor Timur. Presiden AS Bill Clinton mendukungnya.
· Dia memerintah melalui kontrol militer dan penyensoran media. Dia menguasai finansial dengan memberikan transaksi mudah dan monopoli kepada saudara-saudaranya, termasuk enam anaknya. Membatasi kebebasan media dan pers, atau bahkan menculik orang yang nekat melakukan pemberitaan ataupun yang menyebarkan isu yang berabau tentang politisasi.
Took from: Wikipedia , search: Soeharto
3.5 Soeharto dan Filsafat Machiavelli
Niccolo Machiavelli adalah diplomat dan politikus Italia yang juga seorang filsuf. Sebagai ahli teori, Machiavelli adalah figur utama dalam realitas teori politik, ia sangat disegani di Eropa pada masa Renaisans.
Nama Machiavelli, kemudian diasosiasikan dengan hal yang buruk, untuk menghalalkan cara untuk mencapai tujuan. Orang yang melakukan tindakan seperti ini disebut makiavelis.
Diantara karya-karyanya yang paling banyak dikenal adalah The Prince (1932). Isu utama dalam buku ini adalah bahwa semua tujuan dapat diusahakan untuk membangun dan melestarikan kekuasaan sebagai tujuan akhir yang dapat dibenarkan. Dan seburuk-buruknya tindakan pengkhianatan adalah penguasa yang dijustifikasi oleh kejahatan dari yang diperintah. The Prince dinyatakan terlarang oleh Paus Clement VIII.
Karya-karya Machiavelli mengakibatkan banyak pihak yang menempatkannya sebagai salah satu pemikir brilian pada masa renaissance, sekaligus figur yang sedikit tragis. Tidak ada pemikir yang selalu disalahpahami dari pada Machiavelli. Kesalahpahaman tersebut terutama bersumber pada karyanya yang berjudul The Prince yang memberikan metode untuk mendapatkan dan mengamankan kekuasaan politik. Dalam the Prince digambarkan cara-cara agar seorang individu dapat memperoleh dan mempertahankan kekuasaan negara. Situasi sosial dan politik dalam buku tersebut dilukiskan dalam kondisi yang sangat tidak dapat diprediksi dan mudah berubah. Hanya orang hebat dengan pikiran penuh perhitungan yang dapat menaklukkan kondisi sosial politik tersebut. The Prince dapat dianggap nasihat praktek terpenting buat seorang kepada negara. Pikiran dasar buku ini adalah, untuk suatu keberhasilan, seorang Pangeran harus mengabaikan pertimbangan moral sepenuhnya dan mengandalkan segala, sesuatunya atas kekuatan dan kelicikan. Untuk mencapai sukses, seorang Pangeran harus dikelilingi dengan menteri-menteri yang mampu dan setia.
The Prince (Sang Pangeran) sering dijuluki orang "buku petunjuk untuk para diktator." Karier Machiavelli dan pelbagai tulisannya menunjukkan bahwa secara umum dia cenderung kepada bentuk pemerintahan republik ketimbang pemerintahan diktator.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa baik sengaja ataupun tidak, terdapat kesamaan antara cara pemerintahan Presiden Soeharto dan pemikiran Niccolo Machiavelli, dimana pada intinya cara yang dipakai adalah serupa yaitu berani menyingkirkan siapapun dan rela melakukan apapun demi melanggengkan kekuasaanya.
BIBLIOGRAPHY
Abad Renaisans – Wikipedia Bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.
Filsafat Barat dan Abad Pertengahan – Facebook.
Google Search; Niccolo Machiavelli – Seratus Tokoh.
Niccolo Machiavelli – Wikipedia Bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.
Soeharto – Wikipedia Bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pemikiran Abad Pertengahan dan Pengaruhnya terhadap pemikiran Abad Modern
Nama : Rachmadi Saleh
Kelas : 3 SA 04
NPM : 10608092
Tidak ada komentar:
Posting Komentar